Jumat, 09 April 2010

Wirausaha Muda Dampak Biaya Pendidikan

 Serving Pcs Chicken Reservations "SAM"
Layanan Outlet: Melayani Pemesanan Ayam Potong "Ukuran (Kg) 0,7 ~ 0,9 ~ 1,0 ~ 1,2 ~ 1,3 ~ 1,5 ~ 1,6 Keatas (Ready Stok), dengan HARGA GROSIR
Alamat : Medan Sekitarnya
Call/SMS Pelayanan: 081370648715 | Email Informasi UKM
Waktu Layanan Anggota: 09.00 WIB s/d 20.00 WIB

Profil UKM:
Seiring dengan makin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia maka makin meningkat pula kebutuhan bahan makanan, termasuk bahan makanan yang berasal dari hewan terutama daging. Penyediaan pangan berupa daging bagi masyarakat dalam jumlah yang mencukupi dengan mutu yang baik merupakan salah satu tujuan pembangunan sektor pertanian, di samping peningkatan pendapatan para peternak dan peningkatan peranan pertanian khususnya sub sektor peternakan dalam tata ekonomi nasional. Untuk mencapai sasaran tersebut maka peranan ayam sebagai salah satu sumber protein hewani dapat diandalkan karena ayam merupakan salah satu aset nasional yang turut menunjang kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Sebagian besar kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam dipenuhi oleh pemotong ayam tradisional karena perusahaan pemotongan ayam yang menggunakan mesin pemotong modern masih sedikit.

Usaha pemotongan ayam tradisional atau yang disebut rumah rumah potong ayam tradisional di Daerah Kota Medan memiliki prospek yang baik. Hal ini terlihat dari banyaknya usaha pemotongan ayam yang bermunculan terutama di pasar tradisional, yang saat ini mulai dikembangkan oleh Emi

Menurut Dinas Peternakan Daerah Propinsi Sumatera Utara, walaupun usaha pemotongan ayam di Kota Medan umumnya masih dikelola secara sederhana namun pertumbuhan usaha tersebut menunjukkan trend meningkat setiap tahunnya sehingga jumlahnya tidak dapat dipastikan setiap saat. Sulitnya memastikan jumlah usaha tersebut dikarenakan hampir tiap minggu usaha tersebut bermunculan baik secara sporadis hanya di saat hari raya atau momen tertentu maupun secara kontinyu sebagai usaha tetap. Skala produksi usaha pemotongan ayam tradisional yang dikelola secara sederhana umumnya di bawah 1000 ekor ayam perhari bahkan bisa mencapai puluhan ekor perharinya.

Selain itu, ketersediaan bahan baku berupa ayam hidup selama beberapa waktu terakhir masih cukup atau tidak kekurangan karena didukung oleh pasokan ayam yang melebihi kebutuhan setiap harinya baik dari peternak lokal maupun peternak luar Kota Medan. Jenis ayam yang dikonsumsi ada tiga macam yaitu ayam ras peterlur, ayam ras pedaging dan ayam kampung (buras).
Ketiga jenis ayam tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Konsumsi ayam ras pedaging masih berada di peringkat pertama, masyarakat di Kota Medan lebih banyak mengkonsumsi daging ayam ras pedaging karena jenis ayam ini cepat berkembang biak, harganya relatif murah dan dagingnya yang lebih besar. Konsumsi ayam buras juga mendekati ayam ras pedaging karena dagingnya yang lebih lezat (proteinnya lebih banyak) dan memiliki daya tahan hidup yang tinggi. Sedangkan jenis ayam ras petelur masih sedikit dikonsumsi. Hal ini bisa disebabkan karena ayam ras petelur lebih banyak dikembangbiakkan untuk menghasilkan telur sehingga jarang dikonsumsi.

Usaha dagang Ayam Potong Emi beralamatkan di Pasar Tradisional Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Di mulai sejak tahun 2007, usaha ini awalnya dengan modal kecil sebesar Rp.1.500.000 dengan menyewa lapak dagang di perusahaan pasar tradisoanal pasar inpres Titipapan, dengan harga sewa 1,2 juta pertahun. Sisa dari modal setelah pembayaran sewa lapak digunakan untuk pembiayaan modal 20 ekor ayam untuk di jual kembali. Selisih keuntungan dari penjualan 20 ekor ayam awalnya hanya cukup menutupi biaya operasional usaha, dengan penjualan dan modal awal berjalan dengan peningkatan dan peluang yang baik kedepan Emi berinisiatif menambah kapasitas permodalan dengan pengajuan kepada pihak bank dengan nominal pinjaman 5 juta rupiah.
Setelah pencairan pinjaman oleh bank maka kapasitas usaha dagang ayam potong emi bertambah dari awalnya 20 ekor ayam menjadi 60 ekor ayam dengan pengadaan alat potong dan mesin pembubut ayam dengan jumlah investasi modal kerja usaha sebesar Rp. 4.000.000.dan penambahan modal dari pinjaman bank ini tidak menambah kapasitas penjualan karena permodalan banyak terpakai untuk peralatan usaha.
Dalam proses 3 tahun kedepannya juga masih terbebani oleh peningkatan beban operasional dan biaya pembayaran cicilan kepada pihak Bank yang menjadi kewajiban bagi usaha yang di jalankan Emi selama 3 tahun kedepan.

Pada tahun 2010 ini setelah cicilan berjalan dan hampir selesai dengan pihak bank usaha yang di jalankan Emi memiliki peluang pasar yang semakin meningkat, dan peluang ini juga memaksa Emi untuk melakukan penambahan pengajuan modal usaha kepada pihak Bank, dengan harapan dapat menambah kapasitas penjualan sehingga keuntungannya dapat bertambah dan usaha yang di jalankan Emi semakin berkembang dan maju..Tetapi pada masa ini dengan pengajuan jumlah pinjaman yang semakin meningkat usaha Emi tidak dapat dengan mudah mencari pihak peminjam terutama Bank dikarenakan usaha dagang Emi tidak memiliki agunan yang permanent yakni surat berharga seperti kepemilikan lapak usaha dan tanah / rumah tempat tinggal sehingga kemungkinan pencairan dan persetujuan pinjaman dari pihak Bank tidak dapat di akses oleh Emi selaku pengusaha kecil.
Harapan Emi semoga ada pihak yang dapat memberi pinjaman untuk pengembangan usahanya dengan persyaratan yang di permudah bagi pelaku usah kecil seperti usaha dagang yang di jalankan Emi.

0 komentar:

Posting Komentar